Rabu, 22 Agustus 2018

Perbedaan Sistem Operasi Open Source dan Close Source

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai macam, kelebihan dan kekurangan serta contoh masing-masing Sistem Operasi tersebut, ada baiknya untuk perlu tahu apa yang dinamakan Sistem Operasi itu sendiri.

Sistem Operasi itu apa sih? 

Sistem Operasi merupakan perangkat lunak (software) yang bertugas untuk mengontrol, mengatur, mengendalikan dan memanajemen perangkat keras (hardware) dan juga sistem operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi yang bisa digunakan oleh pengguna untuk mempermudah kegiatannya.

Dan Sistem Operasi itu sendiri ada 2 macam, yakni Sistem Operasi Open Source dan Sistem Operasi Close Source. Di antara kedua tersebut, apa perbedaannya?

1. Sistem Operasi Open Sebelum Source

Sistem Operasi Open Source adalah perangkat
lunak (software) yang di mana kode programnya bersifat terbuka dan disediakan oleh pengembangnya secara umum agar bisa untuk dipelajari, diubah maupun dikembangkan lebih lanjut serta disebarluaskan dan boleh bahkan untuk memperbaiki bug atau kesalahan pada program tersebut.


Sementara itu, jika ada pembuat perangkat lunak (software) yang tidak mengizinkan dari kode programnya untuk diubah dan dimodifikasi, namun kode program dari perangkat lunak tersebut sebenarnya tersedia, maka bukanlah disebut sebagai sistem operasi open source.

Yang perlu ditekankan di sini adalah, Sistem Operasi Open Source tidak selalu disediakan secara gratis, melainkan tetap ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli program tersebut, Seperti halnya adalah RedHat Linux.

Tujuan Open Source yang sesungguhnya adalah menghilangkan ketergantungan terhadap Vendor, yang di mana dari pihak Vendor bisa saja bertindak secara seenaknya. Open Source juga meyediakan software yang mudah untuk dijangkau oleh masyarakat luas dan menghindari adanya pengambilan keuntungan besar-besaran/berlebihan dari Vendor.

Dan perlu digarisbawahi, Open Source di sini bersifat bebas maksudnya bukan berarti sebebas-bebasnya, melainkan bebas untuk digunakan, dikembangkan, disebarkan ulang dengan mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak untuk menghilangkan hak cipta pembuat.

Contoh Operasi Sistem Open Source
Source
UNIX
BSD
GNU Linux
Sun Solaris
Fedora
Linux Ubuntu
Knoppix
Garuda OS
Backtrack
RedHat
Mandriva
OpenSUSE
Debian
Kondra Linux
Turbo Linux
Linux Mint
Slackware

2. Sistem Operasi Close Source


Sistem Operasi Close Source adalah Sistem Operasi yang kodenya tidak dibuka untuk umum, pemilik kode close source bisa membagikan source codenya melalui lisensi secara gratis maupun gengan membayar.

Pada Sistem Operasi Close Source ini paket program tidak dapat didistribusikan lagi selain oleh Pembuat/Vendor Program tersebut. Jika ada pendistribusian yang bukan dari Vendor Program tersebut, maka dianggap sebagai pembajakan software.

Contoh Sistem Operasi Close Source
MS-DOS
Windows 95
Windows 98
Windows ME
Windows NT
Windows XP
Windows Server 2003
Windows Vista
Windows Server 2008
Windows 7
Windows 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar